Laman

Senin, 13 Februari 2012

ERICH SEGAL: DOKTER

Judul buku: Dokter
Pengarang: Erich Segal
Jumlah halaman: 842
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Halo, ini adalah post edisi perdana di tahun 2012. Juga merupakan post perdana mengenai novel. Mohon maaf karena saya jarang mengupdate (berlagak memiliki follower). Oke, langsung saja.

Dari judulnya dan menimbang dari tebal novelnya, buku ini sangat mengisyaratkan bahwa ia sangat sarat tentang kehidupan dokter. Dan kehidupan dokter itu sangat berwarna lho...

Walaupun bukan pembaca novel kelas hardcore, saya yakin Erich Segal adalah sebuah nama besar di blantika tulis menulis dunia. Novelnya The Class '58 digilai oleh TSB saya. Mungkin ini karena novel tersebut berbau-bau Harvard, universitas yang terkenal paling top sedunia. Erich Segal sang penulis top ditambah dengan kedokteran..... pengalaman yang sangat mengasyikan.

Saat membaca prolog dari buku pinjaman setebal 842 halaman ini, saya langsung jatuh cinta kemudian terjerumus dalam ceritanya terutama karena kecerdasan sang penulis dalam mengolah kata. Secara umum, ceritanya disampaikan dengan sederhana tapi pintar, membuat kita sangat menikmati membacanya. Beberapa bahkan sangat menghanyutkan. Tidak membuat alis berkerut untuk mencerna tulisan, tapi juga bukan sesuatu untuk disepelekan.

Ceritanya dimulai dengan masa kecil Barney Livingston dan Laura Castelano yang merupakan tetangga, teman masa kecil hingga SMA, sampai menjadi teman sejawat di Harvard Medical School.  Segal menceritakan kedua tokoh ini dan beberapa tokoh lain seperti Bennett Landsmann, Grete Andersen, Hank Dwyer, Seth Lazarus, dan teman-teman lainnya angkatan 1962.

Apa yang disampaikan Segal bukanlah khayalan tingkat tinggi, tapi kepingan-kepingan kenyataan yang terjadi di dunia ini, di dunia kedokterann khususnya.

Bagaimana seorang calon dokter harus belajar mati-matian demi mempersiapkan pondasi sekuat-kuatnya dalam menyelamatkan nyawa seseorang. Tidak pernah istirahat pada masa intern dan resident. Senioritas. Bagaimana beberapa calon dokter yang tidak tahan akan tekanan memutuskan bunuh diri. Bagaimana kerasnya dunia penelitian di kedokteran yang bahkan tidak bisa lepas dari kelicikan. Bagaimana perang dalam batin seorang dokter mengenai eutanasia.....

Semua masalah kedokteran, dan masalah-masalah lain seperti rasisme, perselingkuhan, KENYATAAN HIDUP, seperti dirangkum menjadi satu yang membuat kita sedikit lebih memahami apa yang sebenarnya terjadi.

Intinya, setelah membaca buku ini kita akan mendapat banyak pengetahuan baru.

Wajib dibaca bagi bagi semua kalangan. Terutama yang ingin dan sedang menempuh pendidikan kedokteran.

Kekurangannya hanya satu: kisah cinta tokoh utamanya--saat akhirnya mereka bersatu--kurang menghanyutkan. Mungkin karena gaya tidak bombastis pengarangnya. Tapi itu masih bisa kita terima. Karena sekali lagi, buku ini menunjukkan kenyataan bahwa dunia itu tidak semanis madu. (Haduh, masuk kuliah memang membuat semua terbuka, rumit)

Satu lagi yang paling saya suka, lelucon-lelucon (jika itu bisa disebut lelucon) antara dua sahabat, Barney dan Bennett yang sangat pintar. Cause I love smart jokes.

Ingat ya, masukkan ke dalam daftar "wajib baca".

3 komentar:

  1. ayok ayok. Kirimin saya novelnya ke Depok!! Pingin bacaaa!!!!

    BalasHapus
  2. 800+ halaman... berapa hari bisa tamat??

    BalasHapus
    Balasan
    1. lumayan lamaa, (lupa saking lamanya)
      tapi baguuuus

      Hapus